Dengan Memberi Makan Melalui Ponsel, Petambak Udang ini Menghasilkan Rp 1 Miliar per panen

Dengan Memberi Makan Melalui Ponsel, Petambak Udang ini Menghasilkan Rp 1 Miliar per panen

Dengan Memberi Makan Melalui Ponsel, Petambak Udang ini Menghasilkan Rp 1 Miliar per panen

Teknologi harus digunakan untuk mempermudah dan meningkatkan produktivitas kerja. Teknologi internet juga telah merambah ke industri perikanan.

Dengan Memberi Makan Melalui Ponsel, Petambak Udang ini Menghasilkan Rp 1 Miliar per panen
Gambar: Detikcom

Yeni Rahayu, mantan pekerja kantoran di Cirebon, kini membudidayakan udang vaname. Dia memutuskan untuk berhenti bekerja di kantor dan menjadi petani udang pada tahun 2017 setelah mengikuti bisnis keluarganya.

Yeni mengatakan dalam keterangan tertulisnya, Minggu (14/3/2021) “Saya sendiri sudah 3 tahun berkecimpung di bidang usaha tambak. Tapi tambak udang ini sudah ada sejak saya masih muda, dari usaha yang dijalankan keluarga saya sejak SD. sekolah.”

Yeni mengatakan dia menggunakan teknologi Internet of Things (IoT) dalam bisnisnya yaitu menggunakan aplikasi eFishery. eFishery dikenal dengan inovasinya berupa alat pakan ikan dan udang berbasis internet.

Dengan alat ini, pembudidaya ikan dan udang dapat mengintegrasikan sistem pemberian pakan, mulai dari jadwal pemberian pakan, jumlah pakan yang disimpan, hingga pemantauan pertumbuhan hewan di tambak, semua dikelola secara tepat secara online.

Sebagai pemain pelaku usaha di bidang budidaya, Yeni menggunakan alat pemberi pakan udang, yaitu eFisheryFeeder udang. Menurutnya, eFisheryFeeder untuk udang ini dapat membuat sistem pemberian pakan udang menjadi lebih efisien.

“Saya mulai menggunakan eFishery antara 2017 dan 2018, sejak budidaya udang, dari awal kami menggunakan promosi eFishery, Waktu dan tenaga kerja menjadi efisien dan biaya pakan bisa kita kendalikan,” kata Yeni.

Dengan alat ini, peternak dapat mengatur jadwal pemberian pakan dengan lebih mudah dengan dosis pakan yang disesuaikan dengan kebutuhannya. Sedangkan untuk proses monitoring gizi dapat dikontrol melalui aplikasi yang terpasang di smartphone.

“Kita bisa install apps eFishery di handphone, sudah saya hitung semua ukuran, tinggal klik saja, otomatis setiap berapa jam perangkat dihidupkan dan pakan dilepas,” jelasnya.

Menurut Yeni, penghasilan yang didapat dari berwirausaha sangat berbeda dengan gaji yang diterimanya setiap bulannya saat masih menjadi pegawai kantoran. Dengan membudidayakan udang, ia bisa meraup pendapatan hingga Rp 1 miliar dalam sekali panen, terutama dengan bantuan teknologi dari eFishery.

Penggunaan feeder ini terbukti mampu menurunkan FCR (feed conversion rate) dan meningkatkan ADG (average daily growth) sehingga siklus panen menjadi lebih pendek.

Yeni menganggap penting untuk mengatur nutrisi udangnya melalui penggunaan eFisheryFeeder Udang. Dikatakannya, jika pemberian pakan dilakukan secara manual maka distribusi pakan akan tidak merata dan pakan bisa berubah menjadi amoniak yang kemudian akan mencemari air tambak.

Dengan Memberi Makan Melalui Ponsel, Petambak Udang ini Menghasilkan Rp 1 Miliar per panen
Gambar: Detikcom

Selain Yeni, ada lagi yang menggunakan teknologi yang sama adalah Mastria, seorang petani lele. Wanita ini sudah menggeluti bisnis ini sejak tahun 1998, jauh sebelum dia menggunakan eFisheryFeeder ikan. Menurut Masteria, memiliki eFisheryFeeder ikan juga sangat membantu dalam mempermudah waktu dan jumlah pakan yang akan diberikan ke peternakan lele.

“Biasanya satu kwintal pakan diberikan langsung sekaligus, tapi dengan eFishery pakannya bisa dibagi menjadi 4 porsi, jadi ikannya tidak terlalu kenyang, tapi suka ngemil. Ini membuat ikan kurang rentan terhadap penyakit, sedangkan jika menggunakan manual Anda bisa membaginya menjadi dua bagian.”

Sumber : detikcom

 


Posted

in

by

Tags:

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *