Penundaan Ibadah Haji 2021 : Keputusan Yang Sulit Bagi Pemerintah

Penundaan Ibadah Haji 2021 : Keputusan Yang Sulit Bagi Pemerintah

Penundaan Ibadah Haji 2021 : Keputusan Yang Sulit Bagi Pemerintah

Keputusan untuk membatalkan pemberangkatan ibadah haji 2021 yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia adalah keputusan yang sangat pahit. Hal ini karena dampak dari keputusan tersebut menimbulkan kekecewaan bagi calon jemaah haji dan juga membuat penyedia layanan haji harus bertahan di dalam kondisi yang sulit.

Adanya keputusan untuk menunda keberangkatan ibadah Haji tahun ini oleh Pemerintah Indonesia adalah karena masalah pandemi Covid-19 yang masih mengancam keselamatan serta keamanan masyarakat Indonesia.

Keputusan Yang Pahit Dan Sulit Untuk Pemerintah

Pemerintah sendiri merasakan jika keputusan yang diambil untuk menunda keberangkatan ibadah haji 2021 ini merupakan keputusan yang sangat sulit. Pemerintah lewat Kementerian Agama juga menyampaikan rasa simpati yang setinggi-tingginya, apalagi untuk calon jemaah haji. Namun Pemerintah juga yakin jika keputusan yang diambil adalah langkah yang terbaik untuk siapa saja.

Pertimbangan yang membuat Pemerintah Indonesia menunda pemberangkatan ibadah haji adalah karena Pemerintah Arab Saudi masih belum mengundang Indonesia untuk membahas ibadah haji yang sebentar lagi harus dilaksanakan.

Hingga detik ini pemerintah Arab Saudi masih belum mengizinkan penerbangan dari Indonesia untuk masuk ke negara mereka, termasuk juga berlum memberikan kuota haji untuk Indonesia. Namun walaupun begitu, Pemerintah Indonesia juga sedang melakukan upaya untuk membuka penerbangan agar bisa melaksanakan umroh dalam waktu secepatnya.

Dampak Psikologis Untuk Calon Jemaah Haji

Sebelumnya kita sudah membahas salah satu calon jemaah haji yakni Ahmad Gazali yang merasa kecewa karena dibatalkannya pemberangkatan haji tahun ini. Ungkapan dari Ahmad Gazali tersebut tentu saja mewakili lebih dari ratusan ribu calon jemaah haji yang harus gagal berangkat.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi sendiri masih mempertimbangkan untuk memberikan kuota 60.000 jemaah haji tahun ini yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan Juli. Detail dari kuota haji tersebut adalah 15.000 dari Arab Saudi dan sisanya dibagi ke berbagai negara.

Dua tahun harus gagal berangkat haji tentu saja menimbulkan dampak yang sangat besar untuk psikologis calon jemaah haji. Banyak calon jemaah haji merasa jika sesuai yang sangat penting untuk umat Islam merasa kurang diperhatikan oleh Pemerintah.

Hal ini karena Pemerintah Indonesia membuat keputusan yang tergesa-gesa disaat Pemerintah Arab Saudi belum mengeluarkan keputusan resmi, jadi selama Pemerintah Arab Saudi belum mengeluarkan keputusan resmi masih ada peluang untuk bisa berangkat haji.

Penyelenggara Haji Sedang Dalam Masa Sulit

Selain itu, AMPHURI atau Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji Dan Umroh menghormati dan juga mendukung keputusan yang dibuat oleh pemerintah Indonesia. Namun AMPHURI sendiri juga meminta Pemerintah agar bisa memberikan kemudahan serta stimulus untuk pengusaha agar bisa bertahan sembari menunggu kembali dibukanya kuota untuk melaksanakan ibadah haji serta umroh.

Adanya pandemi Covid-19 di Indonesia membuat banyak sekali penyelenggara haji serta umroh yang harus terpaksa tutup sementara, bahkan mereka juga harus bangkrut. Hal itu bisa terjadi karena adanya pengembalian setoran yang lebih cepat sampai stimulus kegiatan bersama yang diharapkan oleh penyelenggara haji tidak diperhatikan.

Namun, bagaimanapun juga tentu saja kita harus mendukung apapun keputusan yang dibuat oleh Pemerintah karena sudah pasti Pemerintah membuat keputusan sudah berdasarkan rapat dan juga berbagai pertimbangan-pertimbangan demi kebaikan warga negara Indonesia agar terjamin keamanan serta keselamatannya selama ibadah haji berlangsung. 

 


Posted

in

by

Tags:

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *