Hikmah Serta Cara Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Hikmah Serta Cara Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Pikiranwarga – Peringatan hari lahirnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam (SAW), atau yang umum disebutkan dengan Maulid Nabi ini diadakan di bulan Rabiul Awalan. Maulid Nabi jadi momen untuk umat Islam untuk mensyukuri kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Dikutip NU Online, Jumat (8/10/2021), Maulid Nabi telah dilaksanakan oleh umat Islam semenjak tahun ke-2 hijriah. Mengingati maulid Nabi mempunyai beberapa nilai dan arti, salah satunya, nilai religius, dengan mengutarakan suka ria pada kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai wujud cerminan rasa cinta dan penghormatan kita pada Nabi pembawa karunia untuk semua alam.

Seterusnya nilai kepribadian, bisa diambil dengan pahami perilaku terpuji dalam cerita teladan Nabi Muhammad SAW. Mempraktikan karakter-sifat terpuji yang mengambil sumber dari Nabi Muhammad SAW adalah maksud dari diutusnya Nabi Muhammad SAW.

Paling akhir, nilai sosial, dengan memuliakan dan memberi jamuan makanan beberapa tamu, khususnya dari kelompok fakir miskin yang mendatangi majelis maulid sebagai wujud rasa sukur ke Sang Maha Pencipta. Ini benar-benar disarankan oleh agama, karena mempunyai nilai sosial yang tinggi.

Cara Memperingati Maulid Nabi

Mengarah pada keterangan al-Hafidh Ibnu Hajar al-‘Asqalani, mengingati Maulid Nabi bisa dilaksanakan dengan beragam langkah, salah satunya dengan:

1. Membaca Al-Qur’an

2. Memberikan makan orang

3. Bersedekah

4. Ucapkan beragam sanjungan ke Nabi Muhammad SAW.

Ini penting jadi perhatian untuk orang yang mengadakan peringatan Maulid Nabi, khususnya di Indonesia. Seharusnya, dengan mengingati Maulid Nabi, kita bisa menuai nilai-nilai positif dari karakter-sifat terpuji Nabi Muhammad SAW.

Ada beberapa makna yang dapat diambil dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Ustaz Hilman Fauzi menerangkan makna ialah nilai-nilai yang dapat diambil dari satu kejadian dan diaplikasikan di kehidupan setiap hari. Ada lima makna yang dapat diambil dari kejadian dan peringatan maulid nabi.

Makna Maulid Nabi

Berikut makna maulid nabi Muhammad SAW.

1. Tumbuhkan kecintaan pada Rasulullah

Makna maulid nabi bisa menjadi momen untuk meneguhkan kembali rasa cinta pada Nabi Muhammad SAW dengan ikuti tuntunannya. Menyukai Nabi Muhammad memiliki arti menyukai Allah SWT.

Dalam surat Ali Imran ayat 31, diterangkan jika persyaratan untuk menyukai Allah dengan ikuti Rasulullah SAW.

“Bersamaan dengan wabah pandemi, ini waktunya membujuk kasih-sayang Allah SWT, di tengah-tengah keadaan yang tidak jelas semoga dikuatkan lewat maulid nabi ini,” papar Hilman.

2. Bersholawat untuk Rasulullah

Hilman menyebutkan peringatan maulid nabi bisa menjadi momen untuk mengirim salawat ke Nabi Muhammad SAW.

“Pertama, peringatan maulid nabi menggerakkan kita untuk selalu mendatangkan dan perbanyak sholawat pada Baginda Rasulullah, sesuai surat Al-Ahzab ayat 56,” kata Ustaz Hilman ke CNNIndonesia.com, menjelang peringatan maulid nabi.

“Sebenarnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang memiliki iman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan padanya,” firman Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 56.

3. Waktu berbahagia

Umat Islam perlu senang mengingati maulid nabi. Masalahnya peringatan maulid nabi memiliki arti rayakan kedatangan figur sebagai suri teladan untuk umat Islam sesuai surat Al-Ahzab ayat 21.

“Sebenarnya sudah ada di (diri) Rasulullah itu suri teladan yang bagus buatmu (yakni) untuk orang yang berharap (karunia) Allah dan (kehadiran) hari kiamat dan ia banyak menyebutkan Allah,” firman Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 21.

Ustaz Hilman menerangkan Allah SWT menjuluki Nabi Muhammad sebagai uswah yang memiliki arti tidak ada kelemahan dari dirinya.

“Maulid Nabi maknanya rayakan dengan bahagia dan senang pada sosok yang sempurna Rasulullah SAW,” tutur Hilman.

4. Meneruskan perjuangan Nabi Muhammad SAW

Makna maulid nabi memiliki arti meneruskan perjuangan dan visi Nabi Muhammad SAW dengan ikuti Alquran dan sunah. Mempraktikkan Alquran dan sunah menjadi tutorial dan memperbaiki keislaman.

Menjadikan peringatan maulid nabi sebagai momen untuk membenahi adab dengan mengikuti sikap Nabi Muhammad dan menambahkan keimanan ke Allah SWT.

5. Mencontoh Nabi Muhammad SAW

Hilman mengingati jika peringatan maulid nabi bukan sekedar seremonial, tetapi mencontoh sikap dan tindakan Nabi Muhammad dalam semua faktor kehidupan dan manifestasi diri.

“Untuk kaum milenial bisa ditiru dengan jadi pemuda luar biasa. Lantas, untuk beberapa suami bisa meniru kejujuran dan keadilan. Dan figur ayah yang terbaik mengasihi keluarga dan tak pernah emosi. jadi pimpinan yang paling adil dan jadi guru yang arif,” kata Hilman.

Sumber: liputan6, CNN


Posted

in

by

Tags:

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *