Cara berinvestasi saham untuk pemula agar untung

Cara berinvestasi saham – Masih banyak orang yang belum paham cara berinvestasi saham dengan 100 persen benar. Saham yang berisiko tinggi, tidak selalu berarti rugi. Karena potensi keuntungannya juga besar.

Masih banyak yang belum paham bagaimana cara berinvestasi saham yang baik. Padahal, investasi ini bisa sangat menguntungkan meski risikonya tinggi.

Khusus untuk pemula yang ingin memulai investasi saham, dapatkan informasi tentang cara berinvestasi saham, keuntungan dan risiko, serta tips.

Cara berinvestasi saham untuk pemula online

Cara membeli saham secara online merupakan hal yang penting untuk diketahui sebelum melangkah ke level selanjutnya. Dengan mengetahui hal ini, Anda dapat mengurangi risiko kegagalan. Yuk, intip panduan yang sudah kami rangkum di sini sebagai proses belajar step by step untuk kamu yang baru memulai bermain saham.

1. Pilih Perusahaan Sekuritas

Cara berinvestasi saham diawali dengan memilih perusahaan efek atau sekuritas untuk membuka rekening efek dan rekening dana nasabah (RDN).

Akun saham atau stock account digunakan untuk menyimpan saham yang Anda miliki. Sedangkan RDN digunakan sebagai rekening untuk menyimpan dana yang ditransaksikan untuk jual beli saham.

RDN dikelola oleh perbankan dan sejauh ini sudah ada 16 bank yang telah bekerjasama dengan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Pilih perusahaan keamanan dengan kinerja yang baik. Tapi ingat, Anda harus memperhatikan apakah perusahaan saham tersebut sudah diawasi oleh OJK atau belum.

2. Buka akun saham

Anda dapat membuka rekening saham setelah memilih broker atau sekuritas terpercaya yang telah anda pilih. Anda harus membuka akun atau Anda tidak dapat memperdagangkan saham di aplikasi. Pialang yang baik harus menyediakan layanan pembukaan rekening online di mana pengguna cukup mengisi formulir pembukaan rekening dan menyertakan beberapa informasi yang diperlukan seperti nama lengkap, nomor ponsel, email, dan data pribadi lainnya.

3. Buka Rekening Dana Nasabah (RDN)

Setelah membuka rekening saham dengan broker sekuritas, Anda juga harus membuka Rekening Dana Nasabah (RDN). Jika akun saham memungkinkan Anda untuk membeli dan menjual saham, sedangkan RDN adalah akun khusus yang dibuat di bank untuk menyimpan dana untuk pembelian dan penjualan saham. Modal yang Anda setorkan untuk transaksi saham dan hasil penjualan saham disimpan di RDN. Meskipun Anda telah membuka akun saham, jika Anda tidak membuat akun RDN, Anda tidak dapat memulai transaksi saham

Perusahaan saham biasanya menawarkan jasa pembuatan RDN secara online sehingga Anda tidak perlu datang ke bank. Pembukaan RDN memerlukan dokumen yang tunduk pada kebijaksanaan perusahaan sekuritas. KTP adalah salah satu dokumen yang harus dilampirkan.

4. Menyetorkan modal investasi saham

Cara beli saham online selanjutnya adalah dengan menyetor uang untuk melakukan transaksi saham. Anda dapat melakukan setoran modal di akun RDN dan jumlahnya tergantung dari jumlah transaksi saham yang akan dilakukan. Anda harus melakukan deposit terlebih dahulu baru kemudian Anda dapat melakukan transaksi perdagangan saham.

Jika transaksi pertama berhasil, pada transaksi berikutnya Anda dapat membayar kewajiban Anda dalam waktu dua hari setelah transaksi atau penyelesaian.

5. Unduh aplikasi untuk membeli saham

Langkah selanjutnya dalam berinvestasi saham adalah mengunduh dan menginstal aplikasi untuk membeli saham di smartphone atau desktop Anda.

Anda dapat mengunduh aplikasi perdagangan saham yang tersedia di Google Play Store atau Apple Store. Semua sekuritas biasanya telah memiliki aplikasi ini yang memudahkan nasabah untuk membeli dan menjual saham.

6. Transaksi saham

Perlu dicatat bahwa pasar saham hanya melayani jual beli dari hari Senin sampai Jumat. Sesi pertama dilaksanakan pada pukul 09.00 hingga 12.00.

Sedangkan sesi kedua berlangsung dari pukul 13.30 hingga 16.00 dan pada hari Jumat pukul 14.00.

Jumlah minimum saham yang dapat Anda beli adalah satu Lot atau 100 saham. Jadi jika harga saham 300 Rupiah per lembar, uang yang digunakan untuk membelinya adalah Rp 300 x 100 = Rp 30 ribu (belum termasuk biaya transaksi saham).

Ada banyak istilah yang harus Anda ketahui tentang transaksi saham. Anda akan menemukan istilah ini di aplikasi perdagangan saham.

A. Buy dan Sell

Jelas, Anda menggunakan daftar ini untuk membeli atau menjual saham. Apakah Anda membeli atau menjual, Anda akan diminta untuk memasukkan jumlah lot yang ingin Anda jual dan harganya.

Jika ingin membeli dengan harga lebih rendah dari harga pasar saat ini, masukkan saja nominal harga di kolom. Begitu pula jika ingin menjualnya dengan harga pasar.

Ketika investor lain membeli atau menjual saham target pada harga yang Anda masukkan, saham tersebut langsung masuk ke portofolio Anda.

B. Bid dan Offer

Dalam transaksi saham ada istilah bid dan offer. Kedua postingan ini terlihat persis di bawah harga saham perusahaan, dan berbentuk kolom.

Transaksi saham sudah mirip dengan transaksi di pasar. Harga pasar di atas, tetapi banyak penjual yang mengenakan harga tinggi, dan pembeli yang memasang harga lebih murah.

Jika Anda benar-benar ingin menunggu dan membeli dengan harga rendah, harga tawaran Anda akan masuk ke kolom tawaran atau bid. Sementara itu, jika ingin segera mendapatkan sahamnya, beli saja dengan harga yang tertera di kolom penawaran atau offer.

7. Analisis Fundamental Saham

Cara membeli saham secara online selanjutnya adalah dengan melakukan analisa fundamental. Tujuannya untuk mengetahui apakah harga saham masih murah (perlu dibeli) atau benar-benar mahal (perlu menunggu harga turun).

Analisis fundamental menggunakan data keuangan sebagai dasar untuk menentukan dan menghitung harga saham yang wajar pada harga berapa pun. Anda harus memiliki pemahaman yang baik tentang laporan keuangan dan pengetahuan bisnis sekuritas dalam melakukan analisis fundamental. Membeli saham seperti membeli bisnis, jadi Anda perlu memperhatikan kinerja dan keuangan perusahaan.

Saat ini sudah banyak broker yang menyediakan laporan laporan keuangan dan menghitung rasio keuangan secara online. Cukup lakukan analisis dan Anda tidak perlu mengumpulkan data lagi.

Strategi dan tips investasi saham untuk pemula

Berikut beberapa tips dan strategi bagi Anda yang baru pertama kali berinvestasi saham.

  • Sebelum menginvestasikan uang, investasikan waktu Anda terlebih dahulu
  • Mulailah dengan nilai transaksi terkecil dan bayar dengan mencicil
  • Mulai dari reksa dana atau saham unggulan blue chip?
  • Jadikan investasi jangka panjang
  • Apakah lebih baik berinvestasi atau trading?
  • Diversifikasi saham.

1. Sebelum menginvestasikan uang, investasikan waktu Anda terlebih dahulu

Salah satu kesalahan terbesar investor pemula adalah terjun langsung ke dunia saham tanpa memahami dasar dan esensi berinvestasi saham. Ada banyak istilah yang mungkin tampak membingungkan pada pandangan pertama.

Belajar otodidak dari mana saja. Anda dapat membeli buku tentang investasi saham yang ditulis oleh para ahli atau bergabung dengan komunitas (grup di media sosial) yang khusus membahas saham.

Membeli saham perusahaan berarti Anda sudah memiliki perusahaan itu secara nyata, dan tidak lagi hanya dalam imajinasi Anda.

Dalam berinvestasi, informasi memegang peranan yang sangat penting. Informasi tersebut dapat menjadi dasar pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual suatu saham. Jadi, carilah informasi di tempat yang valid. Hindari membeli atau menjual saham hanya karena rumor atau pendapat orang lain.

Bursa Efek Indonesia memberikan akses gratis terhadap informasi tentang perusahaan yang sahamnya tercatat di bursa.

Bahkan, pemula yang tidak memiliki postingan sama sekali dapat mengaksesnya. Informasi dari BEI merupakan informasi resmi yang dikeluarkan oleh perusahaan.

2. Mulailah dengan nilai transaksi terkecil dan bayar dengan mencicil

Banyak pemula yang panik saat pertama kali berinvestasi saham. Pasalnya, mereka mengharapkan keuntungan maksimal, namun begitu harga saham turun, mereka panik dan menjual saham minusnya.

Sebut saja saat modal investasi Anda 100 juta rupiah. Ketika portofolio saham Anda meningkat sebesar 1 persen, modal investasi Anda akan meningkat sebesar Rp 1 juta.

Namun, risikonya juga sangat tinggi. Ketika portofolio saham minus 1 persen, minusnya juga satu juta.

Oleh karena itu, momen ketika terjadi crash pasar saham dijadikan sebagai momen bagi investor besar untuk membeli beberapa saham dengan asumsi harga saham masih terdiskon.

Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk mulai membeli saham dari harga transaksi terkecil. Karena stok kemungkinan akan bertambah beberapa waktu kemudian.

3. Mulai dari reksa dana atau saham unggulan blue chip?

Jika sangat sulit untuk memilih saham, Anda bisa mengandalkan reksa dana saham yang dikelola oleh manajer investasi.

Manajer investasi akan membuat rekomendasi portofolio untuk 10 saham teratas. Anda dapat mempelajari laporan bulanan untuk masing-masing saham tersebut. Perhatikan bagian statistik kinerja bulanan.

Untuk investasi jangka panjang, Anda bisa mengandalkan saham unggulan. Saham blue chip adalah saham perusahaan dengan kualitas dan kinerja terbaik yang dijual di bursa.

Jenis saham ini menawarkan stabilitas keuntungan yang menjanjikan dan dianggap paling aman.

Misalnya Bank BCA (BBCA), Unilever Indonesia (UNVR), dan Bank BRI (BBRI). Ketiga perusahaan ini merupakan saham preferen yang direkomendasikan untuk pemula.

Baik reksa dana maupun saham blue chip, kedua jenis tersebut dapat Anda andalkan saat menginjakkan kaki di dunia investasi saham.

4. Jadikan investasi jangka panjang

Adalah normal untuk memulai investasi dengan harapan bahwa investasi akan menghasilkan keuntungan yang cepat.

Aspirasi untuk memaksimalkan keuntungan dalam jangka pendek sangat manusiawi. Namun, Anda juga harus memahami bahwa tidak ada hasil yang langsung maksimal.

Menjalankan sebuah bisnis tentunya membutuhkan proses yang panjang dan memakan waktu. Karena berinvestasi di saham dikenal sebagai sarana investasi berisiko tinggi, nilai saham seringkali mengalami volatilitas tinggi dalam jangka pendek. Namun, investasi ini masih sangat menjanjikan dalam jangka panjang.

5. Apakah lebih baik berinvestasi atau trading?

Meski sama-sama aktif dalam jual beli saham, investor atau trader memiliki tujuan yang berbeda.

Investor membeli saham untuk penyimpanan jangka panjang dan bertujuan untuk keuntungan modal ganda.

Padahal, para pedagang atau orang yang berdagang biasanya memanfaatkan fluktuasi harga saham jangka pendek untuk mengambil keuntungan.

Menjadi seorang trader melibatkan risiko yang signifikan. Faktanya, pedagang satu hari dapat menghasilkan lebih dari 3 persen keuntungan. Namun, apa yang dilakukan trader adalah berspekulasi.

6. Diversifikasi saham

Untuk mengurangi kerugian, Anda bisa melakukan diversifikasi saham. Diversifikasi bukan hanya tentang mengelola portofolio saham, lho.

Misalkan Anda membeli sejumlah besar saham di sebuah perusahaan konstruksi. Pada satu titik, ternyata sentimen buruk sempat melanda industri sehingga harga saham perusahaan yang Anda miliki langsung turun sehingga menyebabkan kerugian 50 persen dari portofolio saham.

Daftar aplikasi perdagangan jual beli saham online dan perusahaan sekuritas

Berikut adalah daftar beberapa aplikasi perdagangan saham online populer yang dapat Anda pertimbangkan:

  • POEMS ProTrader
  • Sinarmas Sekuritas Online Trading
  • HOTS
  • MOST Mandiri Sekuritas
  • ESOne Ekuator Swarna Sekuritas
  • IPOT on Windows
  • Aplikasi JOIN
  • Aplikasi BEST BCA Sekuritas
  • esmart BNI Sekuritas
  • CGS-CIMB iTrade
  • POST Trading Platform Panin Sekuritas
  • Trima Apps
  • MNC Trade New

Daftar aplikasi/situs pemantauan pasar saham

Anda harus terus memperbarui informasi tentang saham, baik pasar saham domestik maupun asing di situs web atau aplikasi berikut:

  • Google Finance
  • IDX.co.id
  • Yahoo! Finance
  • Stockbit
  • Investing.com
  • Seeking Alpha
  • Trading Economics
  • MarketWatch
  • RTI

Itu adalah cara membeli saham secara online agar untung yang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan yang offline. Bahkan jika Anda ingin membeli saham perusahaan besar seperti Antam, BRI, BCA, Unilever, Telkomsel, dll, Anda harus menggunakan metode analisis fundamental untuk mengurangi risiko.


Posted

in

by

Tags:

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *