Administered Price – Pengertian, Jenis dan Contohnya

Harga yang Dikelola adalah harga suatu barang atau jasa yang beredar di masyarakat berdasarkan peraturan pemerintah. Dalam hal ini, pemerintah akan menentukan kebijakan harga dasar suatu barang atau jasa berdasarkan kondisi ekonomi atau faktor lainnya. Sehingga harga barang atau jasa dapat merata dan stabil di pasaran.

Namun bukan hanya pemerintah yang dapat menentukan harga barang atau jasa yang beredar. Dalam beberapa kasus, harga yang diatur bisa juga merujuk pada harga yang ditentukan oleh suatu perusahaan dalam menjual suatu jenis produk. Tujuannya, untuk memonopoli harga produk tersebut di pasar.

Komoditas yang biasanya diatur harga jualnya adalah minyak bumi, beras, tarif dasar listrik, bahan makanan, dan sebagainya. Tidak hanya pada harga jual, harga yang diatur berlaku juga untuk harga sewa. Jadi, harga sewa suatu barang atau jasa juga bisa tetap stabil. Misalnya, harga sewa apartemen di Jakarta diatur oleh pemerintah.

Kasus paling sederhana untuk menggambarkan harga yang diatur adalah ketika pemerintah menurunkan atau menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Misalnya, pada pertengahan Februari 2019, Presiden Joko Widodo membuat kebijakan untuk menurunkan harga BBM karena harga minyak dunia juga turun.

Harga Pertamax turun Rp. 350 per liter, Dexlite turun Rp. 100 per liter, Pertamax Turbo turun Rp. 800 per liter, dan Dex turun Rp. 50 per liter. Hal ini tentunya dilakukan oleh pemerintah dalam rangka menjaga stabilitas harga minyak.

Secara umum, harga yang diatur diterapkan pada harga yang lebih rendah, tetapi di sisi lain, harga yang diatur juga diterapkan untuk menaikkan harga pasar. Oleh karena itu, dua istilah muncul dalam harga yang diatur yaitu harga plafon dan harga lantai. Hal ini dilakukan agar harga barang dan jasa tetap stabil di pasar.

Penetapan harga tertinggi untuk barang dan jasa

Harga terendah yang ditetapkan untuk barang atau jasa